Penyebab Hypothermia

Penyebab Hypothermia: Cerita, Kesalahan, dan Cara Menghindarinya

Penyebab Hypothermia Pernah nggak sih kamu merasa dingin banget sampai badan menggigil sampai nggak karuan? Nah, itu yang sebenarnya bisa jadi tanda awal dari hypothermia. Kalau kamu lifestyle belum familiar, hypothermia itu kondisi saat suhu tubuh kita turun di bawah batas normal, biasanya di bawah 35°C. Biarpun kedengarannya seperti sesuatu yang wikipedia cuma dialami di film-film ekstrem atau di kutub, ternyata kasus hypothermia bisa terjadi di mana saja — bahkan di lingkungan yang nggak terlalu dingin sekalipun.

Nah, di artikel ini aku mau cerita tentang penyebab hypothermia, pengalaman-pengalaman hipotesis yang mungkin kamu banget, dan pelajaran penting yang aku pelajari setelah nyaris ngalamin ini. Plus, gue bakal kasih tips yang ngebantu banget supaya kamu nggak sampai kena hypothermia, apalagi di situasi yang nggak terduga.

Kenalan Dulu Sama Hypothermia

Awalnya, aku nggak pernah terlalu peduli sama yang namanya hypothermia. Kecuali lihat di berita orang yang kena di gunung atau kutub, aku kira itu cuma masalah orang-orang yang lagi ekstrem. Tapi ternyata, hypothermia bisa terjadi juga saat kita kurang siap menghadapi cuaca dingin, terutama di daerah yang suhu udaranya “normal” tapi tiba-tiba turun drastis.

Penyebab Hypothermia

Suhu tubuh normal kita itu sekitar 36,5 sampai 37,5°C. Nah, kalau suhu tubuh turun di bawah 35°C, organ tubuh mulai nggak bekerja optimal. Tubuh kita mulai kedinginan, fungsi jantung bisa terganggu, bahkan otak nggak bisa berpikir jernih. Dalam beberapa kasus, hypothermia bisa berakibat fatal kalau nggak segera ditangani.

Penyebab Hypothermia yang Sering Terabaikan

Dari pengalamanku yang (entah kenapa) sempat bikin deg-degan, aku coba rangkum penyebab hypothermia yang paling umum tapi sering banget kita abaikan.

1. Paparan Cuaca Dingin Lama Tanpa Perlindungan

Ini yang paling jelas. Pernah jalan kaki kelamaan di hujan dingin atau angin kencang tanpa jaket tebal? Itu awal mula hypothermia. Tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada produksi panas yang kita hasilkan sendiri.

Dulu aku pernah nekat naik gunung musim hujan, cuma bawa jaket tipis. Awalnya fine, tapi makin lama anginnya makin menggigit dan badan aku mulai gemetaran nggak berhenti. Untung aja temen cepat sadar dan kita langsung cari tempat berteduh.

2. Basah Karena Hujan, Keringat, atau Air

Nah ini juga kejadian yang susah kita sadari. Basah bikin tubuh kehilangan panas jauh lebih cepat. Bayangin aja, kalau kamu basah kuyup tapi suhu udara dingin, tubuh kamu bakalan drop suhu dengan cepat.

Aku pernah salah kostum saat hiking, malah bawa baju katun yang gampang basah dan lama kering. Ternyata, itu bikin badan aku kedinginan meskipun nggak terlalu dingin udaranya.

3. Angin Kencang yang Mempercepat Pendinginan Tubuh

Pernah denger istilah wind chill? Itu adalah efek dingin yang terasa makin kuat karena angin kencang. Angin bikin lapisan udara hangat di sekitar kulit kita hilang, sehingga tubuh kehilangan panas lebih cepat.

Suatu kali aku sempat jalan-jalan di pantai saat angin kencang, suhu udara nggak terlalu rendah tapi badan langsung kerasa dingin banget. Ini yang bikin risiko hypothermia makin besar meski suhu nggarnya “biasa.”

4. Tidak Cukup Asupan Makanan dan Minuman

Nggak nyangka ya, ternyata kurang makan juga bisa bikin kita gampang hypothermia. Tubuh butuh energi untuk menjaga suhu tetap hangat. Kalau kamu kelamaan nggak makan, tubuh nggak bisa produksi panas dengan baik.

Aku pernah lupa makan saat long trip motor, dan pas berhenti, badan jadi lemas dan menggigil. Setelah makan, panas tubuh mulai balik normal. Ini pelajaran penting banget buat kamu yang suka lupa makan.

5. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Ini penyebab yang sering disepelein. Alkohol bikin pembuluh darah melebar, membuat panas tubuh keluar lebih cepat. Selain itu, alkohol juga bikin kamu nggak sadar tubuh sudah kedinginan parah.

Aku pernah liat orang yang habis minum berat di tempat dingin, dia malah makin nggak sadar kalau badannya kedinginan. Jadi, hati-hati ya kalau minum alkohol di cuaca dingin!

6. Kondisi Medis Tertentu

Orang dengan masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes, hipotensi, atau gangguan tiroid, bisa lebih rentan kena hypothermia. Ini karena tubuh mereka nggak bisa mengatur suhu dengan baik.

Aku sempat baca cerita teman yang kakeknya dengan masalah tiroid, walaupun cuaca nggak dingin-dingin amat, kakeknya tetap kedinginan parah dan sampai harus dirawat.

7. Umur Ekstrem (Anak-anak dan Lansia)

Anak kecil dan lansia lebih rentan hypothermia karena sistem pengatur suhu tubuh mereka belum sempurna atau sudah melemah.

Pengalaman pribadi juga sempat melihat adik kecil yang main di udara dingin tanpa jaket tebal, langsung nangis karena kedinginan. Kasihan banget sih, jadi wajib banget jagain anak-anak dan lansia kalau cuaca dingin.

Kesalahan Gokil yang Pernah Aku Lakuin Saat Menghadapi Cuaca Dingin

Kalau ngomongin penyebab hypothermia, aku nggak cuma dapat teori dari buku. Aku juga pernah ngalamin sendiri yang bikin nyesek, dan dari situ aku belajar banyak banget.

Penyebab Hypothermia

Suatu kali aku lagi jalan-jalan di pegunungan saat musim hujan. Aku pikir cuma butuh jaket biasa dan kaos dalam, padahal hujannya deras banget dan suhu turun drastis. Setelah beberapa jam, aku mulai gemetaran dan tubuh terasa berat banget. Aku sempat panik dan mikir “Ini udah parah nggak ya?”

Untungnya aku punya temen yang sigap bawa kantong plastik untuk ganti baju basah, plus kami cari tempat berteduh dan bikin api kecil. Dari situ aku sadar pentingnya perlengkapan dan persiapan matang.

Kalau aku nggak segera bertindak, bisa-bisa hypothermia ini jadi bahaya nyata.

Pelajaran Penting dari Pengalaman itu

  1. Jangan remehkan cuaca. Meski terlihat biasa, suhu dingin yang terus menerus bisa bikin kamu kena hypothermia.

  2. Pakai pakaian yang tepat. Bahan seperti wol atau fleece itu jauh lebih baik daripada katun. Jangan pakai baju basah apapun alasannya.

  3. Siapkan cadangan baju dan perlengkapan penghangat. Jaket anti air, sarung tangan, topi, dan kaus kaki tebal itu wajib.

  4. Perhatikan kondisi tubuh dan teman sekitar. Kalau ada yang mulai gemetaran atau bicara pelan, itu tanda bahaya.

  5. Makan dan minum cukup. Jangan sampai tubuh kelaparan dan kekurangan cairan.

  6. Hindari alkohol saat cuaca dingin.

Tips Menghindari Hypothermia dalam Kehidupan Sehari-hari

Aku tahu, nggak semua orang punya rencana naik gunung atau jalan-jalan ke daerah bersuhu dingin. Tapi, risiko hypothermia bisa muncul kapan saja, misalnya saat hujan deras, banjir, atau bahkan di ruang ber-AC yang terlalu dingin.

Penyebab Hypothermia

Berikut tips simpel yang bisa kamu coba supaya aman:

  • Pakai lapisan pakaian yang bisa dilepas-pasang. Kalau kamu kedinginan, tinggal tambah lapisan. Kalau panas, bisa buka sedikit.

  • Selalu bawa jas hujan atau ponco. Kalau kehujanan, kamu bisa langsung lindungi badan supaya nggak basah kuyup.

  • Minum air hangat dan makan cemilan berenergi. Ini ngebantu tubuh tetap hangat dan kuat.

  • Hindari terlalu lama di tempat dingin tanpa aktivitas. Bergerak ringan bisa bantu produksi panas.

  • Jangan lupa tutup kepala dan tangan. Area ini paling banyak kehilangan panas tubuh.

  • Perhatikan tanda-tanda hypothermia di diri sendiri dan orang lain. Gemetaran hebat, bicara cadel, kesadaran menurun itu bahaya banget.

  • Kalau kamu kena hypothermia, segera hangatkan tubuh secara perlahan dan cari bantuan medis.

Kata Akhir: Hypothermia Itu Serius, Tapi Bisa Dicegah

Dari semua yang aku alami dan pelajari, hypothermia itu bukan cuma masalah suhu dingin. Itu soal kesiapan, perhatian, dan respons kita terhadap tubuh sendiri dan lingkungan sekitar. Jadi, jangan anggap remeh kalau kamu mulai merasa dingin sampai nggigil.

Kalau kamu pernah punya pengalaman seru (atau serem) soal hypothermia, share dong di kolom komentar! Aku yakin, sharing pengalaman bisa bikin kita semua lebih paham dan siap menghadapi dingin.

Baca Juga Artikel Ini: Nike Air Yeezy: Sepatu Langka yang Dicari Banyak Sneakerhead di Indonesia