Infeksi Ginjal

Infeksi Ginjal Bisa Berbahaya! Ini Penyebab dan Perawatannya 2025

Jujur aja, saya tuh dulu tipe orang yang jarang banget mikir tentang ginjal. Selama ini yang saya tahu, asal banyak minum air putih, semua beres. Tapi semua itu berubah waktu suatu pagi saya bangun dengan nyeri yang luar biasa di punggung bawah—sakitnya kayak ditusuk-tusuk, apalagi kalau saya coba gerak sedikit. Awalnya saya kira cuma salah tidur atau masuk angin. Tapi ternyata, saya kena infeksi ginjal. Dan ya, ini serius banget.

Healthy Infeksi ginjal, atau dalam istilah medis disebut pielonefritis, bukan sekadar infeksi biasa. Ini infeksi yang naik dari saluran kemih ke ginjal. Kalau nggak ditangani cepat, bisa bikin komplikasi serius—bahkan gagal ginjal. Waktu itu saya baru tahu betapa pentingnya kita ngedengerin tubuh sendiri. Karena kadang, sinyal kecil kayak demam ringan, mual, atau lemas itu bisa jadi tanda awal masalah besar.

Apa Sebenarnya Infeksi Ginjal Itu?

Tanda-tanda Infeksi Ginjal di Perut, Punggung, dan Urine, Apa Saja?

Oke, saya coba jelaskan dengan bahasa yang sederhana ya, nggak ribet kayak di buku kedokteran. Jadi, infeksi ginjal itu terjadi ketika bakteri—biasanya dari saluran kemih bagian bawah seperti kandung kemih—naik ke ginjal. Proses ini sering dimulai dari infeksi saluran kemih (ISK). Kalau ISK nggak diobati dengan benar, atau kita anggap remeh, dia bisa naik dan menyerang ginjal Alodokter.

Gejalanya tuh lumayan banyak. Yang saya alami waktu itu:

  • Demam tinggi (nggak turun-turun meski udah minum parasetamol)

  • Nyeri di pinggang bagian belakang, terutama sisi kiri

  • Mual dan muntah

  • Sering buang air kecil tapi terasa nyeri

  • Urine keruh dan bau banget

Dan yang paling nyebelin? Badan saya lemas banget. Serius, jalan ke dapur aja ngos-ngosan.

Apakah Infeksi Ginjal Itu Berbahaya?

Jawaban singkatnya: IYA.

Saya nggak mau nakut-nakutin, tapi infeksi ginjal itu termasuk kondisi medis darurat kalau udah parah. Kalau dibiarkan, infeksinya bisa menyebar ke aliran darah dan menyebabkan sepsis. Bahkan, dalam kasus yang ekstrem, bisa mengancam nyawa.

Saya sempat dibilang dokter, “Untung kamu datang ke rumah sakit hari ini. Kalau ditunda 1–2 hari lagi, infeksinya bisa makin dalam.” Deg! Rasanya kayak ditampar kenyataan.

Apalagi buat orang yang punya kondisi tertentu seperti diabetes, daya tahan tubuh rendah, atau sering menahan pipis (iya, yang suka nahan pipis di kantor itu bisa jadi calon pasien), infeksi ginjal bisa cepat memburuk.

Pengalaman Saya Diperiksa dan Diobati di Rumah Sakit

Waktu akhirnya saya mutusin buat periksa ke dokter umum, saya dikasih rujukan langsung ke IGD karena demam saya tinggi dan nyeri pinggang makin jadi. Di rumah sakit, saya langsung dites urine, darah, dan USG ginjal.

Hasilnya? Yup, positif infeksi ginjal.

Saya harus dirawat selama tiga hari dengan infus antibiotik. Dan selama itu, saya benar-benar harus istirahat total. Nggak ada kerjaan, nggak buka laptop, cuma fokus sembuh. Makanan pun dijaga—nggak boleh makan yang asin-asin, minum harus banyak, dan jangan stres.

Antibiotik yang dikasih juga kuat banget. Kalau untuk infeksi ringan, mungkin cukup dengan antibiotik oral (minum), tapi dalam kasus saya, sudah harus infus karena sudah meradang parah.

Satu hal yang saya pelajari: jangan sekali-kali menghentikan antibiotik di tengah jalan, meski sudah merasa enakan. Ini penting banget biar infeksi bener-bener bersih dan nggak balik lagi.

Tips Meredakan Gejala Infeksi Ginjal di Rumah

Perbedaan Infeksi Ginjal dan Infeksi Saluran Kemih - KlikDokter

Meskipun perawatan medis itu wajib, ada beberapa hal yang bantu banget selama proses penyembuhan. Nih, saya bagikan tips yang saya jalani sendiri:

a. Minum air putih lebih dari biasanya

Saya target minimal 3 liter sehari. Air putih bantu mengeluarkan bakteri lewat urin dan menjaga ginjal tetap bersih.

b. Kompres hangat di punggung

Saya pakai botol isi air hangat dan tempelin di punggung yang sakit. Lumayan meredakan nyerinya, walau sementara.

c. Hindari kafein, soda, dan alkohol

Saya stop kopi dulu (dan ini berat banget karena saya pecinta kopi). Tapi percaya deh, tubuh jadi lebih cepat pulih.

d. Perbanyak istirahat

Saya bener-bener tidur siang, tidur malam cukup, dan nggak banyak gerak. Ginjal kita perlu waktu untuk pulih.

e. Makan makanan sehat dan rendah garam

Ginjal suka makanan bersih. Saya makan sayur rebus, buah, nasi putih, dan sup ayam. Hindari makanan instan atau yang diproses.

Pelajaran Penting (Yang Bikin Saya Lebih Peduli Sama Ginjal Sendiri)

Setelah semua ini selesai, saya jadi jauh lebih peduli sama kesehatan ginjal. Dulu saya ngerasa ini organ “di belakang layar” yang nggak kelihatan kerjanya. Tapi kenyataannya, ginjal kita itu kayak filter utama tubuh. Kerjanya nyaring racun, buang limbah lewat urine, ngatur tekanan darah, dan banyak lagi.

Beberapa kebiasaan yang saya ubah setelah sembuh:

  • Nggak lagi nahan pipis. Ini kebiasaan buruk yang selama ini saya anggap enteng.

  • Rutin periksa urine. Nggak harus tiap bulan, tapi kalau gejala muncul, langsung tes urine di lab. Murah kok, dan hasilnya cepat.

  • Jaga konsumsi obat. Beberapa obat (terutama pereda nyeri) bisa merusak ginjal kalau dikonsumsi sembarangan.

  • Pantau tekanan darah dan gula darah. Dua hal ini sangat mempengaruhi kesehatan ginjal jangka panjang.

Kenapa Banyak Orang Baru Sadar Setelah Terlambat?

Banyak orang (termasuk saya dulu) baru ngeh pentingnya ginjal setelah tubuh kasih “alarm keras”. Ini karena gejala awal infeksi ginjal atau gangguan ginjal sering samar—mirip flu, masuk angin, atau pegal biasa.

Saya juga pernah ngobrol sama pasien lain waktu dirawat. Dia bilang, “Awalnya cuma ngerasa lemes dan punggung pegal. Saya pikir capek biasa, eh tahu-tahu ginjalnya bengkak.” Duh.

Makanya, edukasi soal ginjal ini penting banget. Harus mulai dari hal-hal dasar kayak:

  • Minum cukup air

  • Pipis jangan ditahan

  • Hindari kebiasaan duduk terlalu lama tanpa bergerak

  • Cek kesehatan berkala

Nggak Mau Kena Lagi, dan Saya Harap Kamu Juga Nggak

Infeksi ginjal bukan hal sepele. Sakitnya luar biasa, pemulihannya butuh waktu, dan biaya rumah sakitnya… yah, lumayan bikin dompet menipis.

Saya nulis ini bukan buat menakuti, tapi buat ngingetin bahwa kita sering kali abai sama hal-hal kecil—kayak nahan pipis atau kurang minum air. Padahal dari situlah awal bencana bisa datang.

Kalau kamu atau orang terdekatmu mulai ngerasa gejala yang aneh di pinggang, pipis sakit, atau demam yang nggak jelas asalnya—jangan tunda. Langsung ke dokter.

Dan kalau kamu pernah ngalamin juga, atau lagi dalam proses penyembuhan, saya cuma mau bilang: semangat, kamu nggak sendiri. 

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Galian Singset: Rahasia Jamu Tradisional yang Bikin Tubuh Langsing dan Sehat Alami disini